Listriana Suherman

I'm an Eco-Socio-preneur, a Permaculturist, a Circular Economy and Zero Waste Management expert. Have A Choleric-Melancholy personality. I Always believe to create a fun atmosphere and breeze through life on my Instinct. Oh yes...I also have a severe OCD (Obsessive Compulsive Personality Disorder)

Apa Sih Pemilahan Sampah dan Mengapa Kita Harus Melakukan Pemilahan?

KEMALASAN, nah ini sih penyebab paling utama pemilahan sampah. Why? Seperti yang sudah pernah saya sampaikan dibeberapa postingan sebelumnya kalau terkadang kita suka sok “innocence” dan tutup mata soal sampah ini, karena menganggap sudah melaksanakan kewajiban dengan membayar sejumlah uang ke petugas kebersihan. Harapan kita sih petugas itu yang akan melakukan pemilahan sampah dan pengolahan […]

Apa Sih Pemilahan Sampah dan Mengapa Kita Harus Melakukan Pemilahan? Read More »

Kemana Sampah Kita?

Sebagai pengingat, sebelum membaca materi ini kita baca kembali ya postingan mengenai Carbon Footprints atau Jejak Karbon yang sudah kita bahas sebelumnya. Ok, sudah dibaca kembali? Baiklah kalau sudah dibaca kembali, kita lanjutkan membahas mengebai waste management ini. Sebelum terjun didalam dunia permaculture kami menganggap bahwa semua sampah yang dibuang ke TPA, akan dikelola dengan

Kemana Sampah Kita? Read More »

One Man’s Trash Is Another Man’s Treasure, Sebagai Salah Satu Metode Pengolahan Limbah

We are building our community workshop for minimum cost…because we only use barang bekas/bongkaran/second hand material for our building. Can we do that? Of course you can, there’s a lot of old buildings or new buildings that have an old furniture…trust us, all you have to do was ask politely and for several coorporation building,

One Man’s Trash Is Another Man’s Treasure, Sebagai Salah Satu Metode Pengolahan Limbah Read More »

Prinsip Permaculture 12 – Creatively Use And Responds To Change

Pada akhirnya, sampailah kita kepada prinsip terakhir dan yang paling singkat, esmeralda…fyuhhh… Defenisi prinsip ini amat simple, kita harus kreatif dan cepat merespons perubahan yang ada disekitar, hubungannya ada di prinsip 1. Observe and interact. Permasalahan apa yang terjadi di area/lahan anda? Apakah sampah? Apakah kesuburan tanah? Apakah banjir, setiap daerah memiliki permasalahan yang berbeda,

Prinsip Permaculture 12 – Creatively Use And Responds To Change Read More »

Prinsip Permaculture 11 – Use Edges And Value Marginals

The interface between things atau Antarmuka diantara hal-hal adalah tempat dimana peristiwa paling menarik terjadi. Hal ini seringkali merupakan elemen yang paling berharga, beragam, dan produktif dalam sistem. Prinsip kesepuluh adalah ‘Edges Effect’ atau ‘Efek Tepi’ – penggunaan pola tepi dan alami untuk mendapatkan efek atau hasil terbaik. Prinsip desain ini berkaitan dengan peningkatan keanekaragaman dan

Prinsip Permaculture 11 – Use Edges And Value Marginals Read More »

Use And Value Diversity – Food Diversity

ANCIENT GRAINS FOR FOOD SECURITY/KETAHANAN PANGANRevolusi hijau atau green revolution banyak mengakibatkan hal yang negatif di banyak daerah diluar pulau Jawa. Sebelum diadakannya revolusi hijau oleh pemerintah orde baru, kejayaan dan kekayaan kuliner Indonesia sudah jauh melampaui apa yang dapat kita bayangkan dari jaman kerajaan kuno nusantara. Kekayaan itu tercermin didalam variasi bahan pangan utama.

Use And Value Diversity – Food Diversity Read More »

Prinsip Permaculture 10 – Use And Value Diversity

Keragaman mengurangi kerentanan terhadap berbagai ancaman dan dapat memanfaatkan sifat unik lingkungan tempat ia berada. Prinsip desain ‘Keberagaman’ cukup rumit, karena ia dibangun di atas beberapa konsep ekologis, yang pertama-tama harus kita pahami untuk sepenuhnya memahami ruang lingkup dan maksud dari prinsip ini. POLYCULTURE VS MONOCULTURE Salah satu elemen kunci dari prinsip desain keragaman Permaculture

Prinsip Permaculture 10 – Use And Value Diversity Read More »

Prinsip Permaculture 9 – Use Small And Slow Solution

Sistem kecil dan lambat lebih mudah dilakukan daripada sistem besar, dapat memanfaatkan sumber daya lokal dengan lebih baik dan menghasilkan hasil yang lebih berkelanjutan. Solusi kecil dan lambat akan semakin penting di masa depan yang akan dibatasi oleh ketersediaan energi. Solusi besar dan cepat biasanya akan menggunakan lebih banyak energi dan memiliki biaya yang lebih

Prinsip Permaculture 9 – Use Small And Slow Solution Read More »

Prinsip Permaculture 8 – Integrate Rather Than Segregate

Di satu sisi, prinsip permaculture ini telah menjadi permata yang paling berharga di antara prinsip desain lainnya. Mengintegrasikan daripada memisahkan adalah inti kehidupan, yang tanpanya hidup tidak bisa ada serta tidak memiliki makna. Dengan meletakkan hal-hal yang benar di tempat yang tepat, hubungan tersebut akan berkembang dan bekerja bersama untuk saling mendukung. Sayangnya masyarakat modern

Prinsip Permaculture 8 – Integrate Rather Than Segregate Read More »

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Prinsip ini akan erat berkaitan dengan prinsip ke 11. Dengan melangkah mundur ke prinsip 1. Observe and Interact, kita dapat mengamati pola di alam dan masyarakat. Hal ini merupakan tulang punggung dari desain. Simbol dari prinsip ini adalah jaring laba-laba. Setiap jaring laba-laba sebenarnya memiliki bentuk yang unik tergantung dari situasinya, namun pola umum universal

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail Read More »