Listriana Suherman

I'm an Eco-Socio-preneur, a Permaculturist, a Circular Economy and Zero Waste Management expert. Have A Choleric-Melancholy personality. I Always believe to create a fun atmosphere and breeze through life on my Instinct. Oh yes...I also have a severe OCD (Obsessive Compulsive Personality Disorder)

Food Preservation – Salting

Penggaraman adalah cara paling umum untuk mengawetkan hampir semua jenis daging, unggas atau ikan, karena dapat menghilangkan kelembaban dan membunuh bakteri. Sayuran dapat diawetkan dengan garam kering juga, meskipun di lidah kita, mengolah sayuran menjadi acar atau asinan lebih umum dan cocok dilidah orang asia yang tinggal dinegara tropis. Garam juga digunakan bersama dengan proses […]

Food Preservation – Salting Read More »

Food Preservation – Sugaring

Sejak ditemukannya pemanis, manusia telah menggunakan pemanis tersebut sebagai pengawet, disebutkan bahwa masyarakat kuno telah menyimpan buah di dalam cairan madu yang disimpan didalam tembikar (terutama bangsa mediteranian). Setelah ditemukannya tanaman tebu dan proses ekstraksi tetes tebu menjadi gula, perlahan gula pun menggantikan fungsi madu karena alasan lebih murah, mudah didapat dan lebih versatile dalam

Food Preservation – Sugaring Read More »

Food Preservation – Drying

Merupakan proses pengawetan makanan tertua dan paling dapat diandalkan. Situs arkeologi di Mesir kuno dan Mesopotamia menunjukkan metode pengawetan makanan ini telah digunakan sejak 4.000 SM. Pengeringan matahari sebenarnya cukup sederhana : bergantung pada matahari dan aliran udara. Sementara metode yang lebih baru seperti dehidrator elektronik atau oven akan mempercepat prosesnya saja, bukan memperbaiki dari sisi

Food Preservation – Drying Read More »

Food Preservation – Burial

Burial atau arti harafiahnya penguburan makanan dapat mengawetkan makanan karena berbagai faktor :1. Kurangnya cahaya.2. Kekurangan oksigen.3. Adanya suhu dingin.4. Tingkat pH dalam tanah. Burial dapat dikombinasikan dengan metode lain seperti salting, sugaring, confit, jugging atau fermentasi. Metode paling awal yang ditemukan, yaitu teknik penguburan dengan menggali tanah dan menggunakan tembikar untuk menyimpan sayuran serta

Food Preservation – Burial Read More »

Food Preservation – Lye

LyeLye atau larutan alkali (Sodium hydroxide) atau soda kaustik, adalah campuran natrium hidroksida dan air. Lye adalah alkali yang lebih kuat daripada soda kue atau natrium bikarbonat, dengan pH berkisar antara sekitar 13 hingga 14,2. AsalOrang Babilonia dan Romawi kuno diyakini secara tidak sengaja menemukan sifat pembersih dari alkali tersebut. Penggalian arkeologis telah menemukan sabun

Food Preservation – Lye Read More »

Food Preservation – Freezing

Proses pembekuan juga merupakan salah satu proses pengawetan yang paling umum digunakan, baik secara komersial maupun domestik, untuk mengawetkan berbagai jenis makanan. Biasanya produk-produk yang akan disimpan di freezer harus ditempatkan dalam kemasan yang tebal supaya proses pembekuan ini tidak merusak lapisan permukaan (freezer burn) dari bahan tersebut. Teknik ini juga amat baik dilakukan untuk

Food Preservation – Freezing Read More »

Food Preservation – Cooling

Proses pendinginan menjaga makanan dengan memperlambat pertumbuhan dan reproduksi mikroorganisme serta aksi enzim yang menyebabkan makanan membusuk. Sebelum era pendinginan secara mekanis dan modern ditemukan, pendinginan untuk penyimpanan makanan terjadi dalam bentuk gudang bawah tanah. Penduduk Amerika dan Eropa tahun 1700an menyimpan semua hasil panenan di gudang bawah tanah. Gudang bawah tanah ini dibuat, selain

Food Preservation – Cooling Read More »

Food Preservation – Curing

Banyak proses yang dirancang untuk mengawetkan yang melibatkan lebih dari satu proses pengawetan. Untuk mengubah buah menjadi selai, misalnya, melibatkan proses Boiling untuk mengurangi kadar air buah dan membunuh bakteri + Sugaring untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan kembali + Canning dalam wadah kedap udara untuk mencegah rekontaminasi. Beberapa metode tradisional untuk mengawetkan makanan

Food Preservation – Curing Read More »

Obtain A Yield – Menambah Value Dan Nilai Jual Hasil Panen

Seperti yang sudah dijelaskan dipostingan sebelumnya mengenai perbedaan antara pertanian organic vs permaculture. Disini kita wajib menambah value produk hasil panenan yang tentunya memiliki tujuan berbeda sesuai dengan visi permaculture pelaku, sepertiPelaku pebisnis :1. Mengoptimalkan pendapatan. Dengan menjual dalam bentuk olahan jelas dapat meningkatkan harga jual hingga 4x lipat bahkan lebih daripada hanya bergantung dari

Obtain A Yield – Menambah Value Dan Nilai Jual Hasil Panen Read More »

Obtain A Yield – Multiple Function.

Multiple function ini bukan hanya dapat dilakukan di dalam sistem penanaman, melainkan juga dalam design area tanam yang mengkombinasikan antara tanaman serta area tempat tumbuh. Didalam design permaculture, selain kepadatan tanaman di kebun, kita juga harus mengoptimalkan kepadatan lokasi atau area penanamannya. Kuncinya hanya satu, jangan sampai terlihat ada tanah dan bangunan yang botak (tidak

Obtain A Yield – Multiple Function. Read More »