Permaculture Principle

Pengolahan Limbah Organik – Worm Composting

VERMICOMPOST, JAWABAN BAGI HUMAN MANURE (limbah kotoran manusia) DAN ANIMAL MANURE (limbah kotoran hewan) – VERSI EKONOMIS Pros :1. SOLUSI bagi pengolahan KOTORAN MANUSIA dan KOTORAN HEWAN PELIHARAAN.2. Harga pembuatan tempat untuk vermicompost dan starter cacingnya jelas tidak semahal biodigester. Cons :1. Membutuhkan biaya untuk membuat tempat vermicompostnya.2. Harus rajin mengecek kondisi para cacing.3. Jelas […]

Pengolahan Limbah Organik – Worm Composting Read More »

Pengolahan Limbah Organik – Biodigester

BIODIGESTER, JAWABAN BAGI HUMAN MANURE (limbah kotoran manusia) DAN ANIMAL MANURE (limbah kotoran hewan) Pros :1. Dapat mengolah SEMUA jenis sampah dapur, termasuk sisa protein dan karbohidrat yang tidak mampu dilakukan proses lainnya.2. SOLUSI bagi pengolahan KOTORAN MANUSIA dan KOTORAN HEWAN PELIHARAAN.3. Proses dilakukan secara tertutup (anaerob)..Cons :1. Membutuhkan biaya untuk membeli biodigester dan instalasi

Pengolahan Limbah Organik – Biodigester Read More »

Pengolahan Limbah Organik – Bokashi

BOKASHI, ALL IN Pros :1. Dapat mengolah SEMUA jenis sampah dapur, termasuk sisa protein dan tulang yang tidak mampu dilakukan proses lainnya.2. Proses dilakukan secara tertutup (anaerob) dan melalui proses fermentasi dengan bakteri untuk menghasilkan asam laktat sehingga memiliki aroma khas fermentasi.3. Hemat energi tidak perlu memberi air atau mengaduk dan membolak balik kompos. Hanya

Pengolahan Limbah Organik – Bokashi Read More »

Pengolahan Limbah Organik – Trench Composting

TRENCH COMPOSTING, GAMPANG DAN MURAH Pros :1. Tidak membutuhkan biaya tambahan untuk bahan komposnya.2. Tidak membutuhkan biaya untuk membuat tempat pengolahan kompos.3. Hemat energi tidak perlu memberi air atau mengaduk dan membolak balik kompos.4. Aman dari aroma. Cons :1. Jenis sampah yang dapat diolah sedikit sekali dan kurang cocok untuk sampah kalangan urban yang sebagian

Pengolahan Limbah Organik – Trench Composting Read More »

Pengolahan Limbah Organik – Home Composting

HOME COMPOSTING/KONVENTIONAL, BUKAN JAWABAN OPTIMAL DAN MELELAHKAN Pros :1. Tidak membutuhkan biaya tambahan untuk bahan komposnya. Cons :1. Harus membuat tempat pengolahan kompos.2. Jenis sampah yang dapat diolah sedikit sekali dan kurang cocok untuk sampah kalangan urban yang sebagian besar adalah limbah processed food.3. Membutuhkan energi yang besar untuk membolak balik kompos dalam prosesnya.4. Harus

Pengolahan Limbah Organik – Home Composting Read More »

One Man’s Trash Is Another Man’s Treasure, Sebagai Salah Satu Metode Pengolahan Limbah

We are building our community workshop for minimum cost…because we only use barang bekas/bongkaran/second hand material for our building. Can we do that? Of course you can, there’s a lot of old buildings or new buildings that have an old furniture…trust us, all you have to do was ask politely and for several coorporation building,

One Man’s Trash Is Another Man’s Treasure, Sebagai Salah Satu Metode Pengolahan Limbah Read More »

Prinsip Permaculture 12 – Creatively Use And Responds To Change

Pada akhirnya, sampailah kita kepada prinsip terakhir dan yang paling singkat, esmeralda…fyuhhh… Defenisi prinsip ini amat simple, kita harus kreatif dan cepat merespons perubahan yang ada disekitar, hubungannya ada di prinsip 1. Observe and interact. Permasalahan apa yang terjadi di area/lahan anda? Apakah sampah? Apakah kesuburan tanah? Apakah banjir, setiap daerah memiliki permasalahan yang berbeda,

Prinsip Permaculture 12 – Creatively Use And Responds To Change Read More »

Prinsip Permaculture 11 – Use Edges And Value Marginals

The interface between things atau Antarmuka diantara hal-hal adalah tempat dimana peristiwa paling menarik terjadi. Hal ini seringkali merupakan elemen yang paling berharga, beragam, dan produktif dalam sistem. Prinsip kesepuluh adalah ‘Edges Effect’ atau ‘Efek Tepi’ – penggunaan pola tepi dan alami untuk mendapatkan efek atau hasil terbaik. Prinsip desain ini berkaitan dengan peningkatan keanekaragaman dan

Prinsip Permaculture 11 – Use Edges And Value Marginals Read More »

Use And Value Diversity – Food Diversity

ANCIENT GRAINS FOR FOOD SECURITY/KETAHANAN PANGANRevolusi hijau atau green revolution banyak mengakibatkan hal yang negatif di banyak daerah diluar pulau Jawa. Sebelum diadakannya revolusi hijau oleh pemerintah orde baru, kejayaan dan kekayaan kuliner Indonesia sudah jauh melampaui apa yang dapat kita bayangkan dari jaman kerajaan kuno nusantara. Kekayaan itu tercermin didalam variasi bahan pangan utama.

Use And Value Diversity – Food Diversity Read More »

Prinsip Permaculture 10 – Use And Value Diversity

Keragaman mengurangi kerentanan terhadap berbagai ancaman dan dapat memanfaatkan sifat unik lingkungan tempat ia berada. Prinsip desain ‘Keberagaman’ cukup rumit, karena ia dibangun di atas beberapa konsep ekologis, yang pertama-tama harus kita pahami untuk sepenuhnya memahami ruang lingkup dan maksud dari prinsip ini. POLYCULTURE VS MONOCULTURE Salah satu elemen kunci dari prinsip desain keragaman Permaculture

Prinsip Permaculture 10 – Use And Value Diversity Read More »