Permaculture Principle

Prinsip Permaculture 9 – Use Small And Slow Solution

Sistem kecil dan lambat lebih mudah dilakukan daripada sistem besar, dapat memanfaatkan sumber daya lokal dengan lebih baik dan menghasilkan hasil yang lebih berkelanjutan. Solusi kecil dan lambat akan semakin penting di masa depan yang akan dibatasi oleh ketersediaan energi. Solusi besar dan cepat biasanya akan menggunakan lebih banyak energi dan memiliki biaya yang lebih […]

Prinsip Permaculture 9 – Use Small And Slow Solution Read More »

Prinsip Permaculture 8 – Integrate Rather Than Segregate

Di satu sisi, prinsip permaculture ini telah menjadi permata yang paling berharga di antara prinsip desain lainnya. Mengintegrasikan daripada memisahkan adalah inti kehidupan, yang tanpanya hidup tidak bisa ada serta tidak memiliki makna. Dengan meletakkan hal-hal yang benar di tempat yang tepat, hubungan tersebut akan berkembang dan bekerja bersama untuk saling mendukung. Sayangnya masyarakat modern

Prinsip Permaculture 8 – Integrate Rather Than Segregate Read More »

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Prinsip ini akan erat berkaitan dengan prinsip ke 11. Dengan melangkah mundur ke prinsip 1. Observe and Interact, kita dapat mengamati pola di alam dan masyarakat. Hal ini merupakan tulang punggung dari desain. Simbol dari prinsip ini adalah jaring laba-laba. Setiap jaring laba-laba sebenarnya memiliki bentuk yang unik tergantung dari situasinya, namun pola umum universal

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail Read More »

Prinsip Permaculture 6 – Produce No Waste

Ini adalah point utama didalam permaculture, closed loop. Bukan lagi “less waste” tapi “no waste”. Ingatkan lagi memory anda mengenai jejak karbon dan etika permaculture. Permaculture itu bukan teknik mengolah limbah dengan beragam metode saja, tapi bagaimana caranya supaya kita tidak menghasilkan limbah. Kuncinya adalah REDUCE -> REUSE -> RECYCLE. Ini adalah urutan yang sakral

Prinsip Permaculture 6 – Produce No Waste Read More »

Prinsip Permaculture 5 – Use And Value Renewable Resources And Services

Prinsip ini ERAT kaitannya dengan JEJAK KARBON. Harap segarkan dahulu ingatannya dengan membaca ulang mengenai jejak karbon di postingan mengenai jejak karbon. Permaculture design bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya terbarukan dengan sebaik-baiknya untuk menciptakan, mengelola, dan memelihara sistem dengan hasil tinggi. 1. Kurangi dan minimalkan jejak karbon anda. Caranya sudah ada detail dipostingan sebelumnya mengenai

Prinsip Permaculture 5 – Use And Value Renewable Resources And Services Read More »

Prinsip Permaculture 4 – Apply Self Regulation and Accept Feedback

Berapa banyak yang kita butuhkan? Dalam ekosistem alami, setiap tanaman atau hewan menggunakan sumber daya sebanyak yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup dan berkembang. Kita manusia memiliki interpretasi dan tingkat ‘kebutuhan’ yang sangat berbeda. ‘Accept feedback’ adalah kuncinya. Kita diminta untuk mengamati dengan seksama dampak dari kebutuhan kita terhadap dunia dan menyesuaikan tindakan kita. Akibatnya

Prinsip Permaculture 4 – Apply Self Regulation and Accept Feedback Read More »

Food Preservation – Boiling

Proses merebus makanan dengan bahan cair bisa membunuh mikroba yang ada. Susu dan air sering direbus untuk membunuh mikroba berbahaya yang mungkin ada di dalamnya. Pemanasan dilakukan sampai suhu yang cukup untuk membunuh mikroorganisme di dalam makanan. Teknik ini banyak dilakukan dengan teknik lainnya dalam metode food preserving.

Food Preservation – Boiling Read More »

Food Preservation – Fermentation/Fermentasi

Beberapa makanan menggunakan mikroorganisme spesifik yang memerangi pembusukan dari organisme lain. Mikroorganisme ini mengendalikan patogen dengan menciptakan lingkungan yang beracun bagi diri mereka sendiri dan mikroorganisme lainnya dengan memproduksi asam atau alkohol. Metode fermentasi meliputi (tetapi tidak terbatas pada) starter mikroorganisme, garam, suhu terkendali (biasanya dingin) dan kadar oksigen terkontrol (biasanya rendah). Fermentasi adalah konversi

Food Preservation – Fermentation/Fermentasi Read More »

Food Preservation – Pickling

Metode pickling atau acar adalah metode pengawetan makanan dalam cairan antimikroba yang dapat dimakan. Pengawetan peng-acaran dapat secara luas diklasifikasikan ke dalam dua kategori:1. Pengawetan kimia. Dalam pengawetan kimia, makanan ditempatkan dalam cairan yang dapat dimakan yang menghambat atau membunuh bakteri dan mikroorganisme lainnya. Agen pengawet yang umum termasuk air garam pekat, cuka, alkohol, dan

Food Preservation – Pickling Read More »

Food Preservation – Canning

Proses pengawetan makanan dengan metode pengalengan melibatkan beberapa proses, yaitu memasak makanan, menyegelnya dalam kaleng atau botol yang disterilkan, lalu merebus wadah kaleng atau botol tersebut untuk membunuh atau melemahkan bakteri yang tersisa sebagai bentuk sterilisasi. Metode ini biasanya dikombinasikan dengan beberapa metode lain, seperti :1. Boiling + Canning, biasanya digunakan untuk bahan sayuran seperti

Food Preservation – Canning Read More »