Mata pencaharian kita, apapun itu jenis atau profesinya semua pada akhirnya bergantung pada sumber elemen dari bumi. Ini artinya tentang bagaimana kita mengakses dan memanfaatkan sumber daya planet, to observe (mengamati) reaksi terhadap pemanfaatan tersebut dan untuk kemudian “bertindak kembali” untuk menyempurnakan prilaku pemanfaatan sedemikian rupa sehingga diperoleh solusi permaculture.
Bumi yang menopang kita, menyediakan semua hal penting dan membuat kita tetap hidup – udara, air, energi, makanan, tempat tinggal – adalah sumber yang tidak bisa kita dapatkan dari tempat lain!. Kita bergantung pada Bumi dan semua sistem kehidupan di planet ini (yang semuanya saling berhubungan dalam jaringan kehidupan yang rumit dan saling bergantung) untuk kelangsungan hidup kita.
Merawat sistem Bumi yang membuat kita tetap hidup secara logis akan dipandang sebagai “pribadi yang tercerahkan”, kita melakukan apa yang benar untuk memastikan kelangsungan hidup seseorang seperti :
1. Tidak mencemari udara yang kita hirup.
2. Tidak meracuni air yang kita minum.
3. Tidak merusak tanah yang menyediakan rezeki.
4. Tidak menyakiti secara sengaja makhluk hidup yang ada dibumi.
Seperti yang ditunjukkan ilmu pengetahuan kepada kita melalui disiplin ilmu ekologi dan biologi, semua sistem yang hidup dan tidak hidup saling terkait dan saling bergantung. Ketika seseorang terpengaruh, semua terpengaruh.
Merawat Bumi berarti merawat tanah, dan tanah itu sendiri sebenarnya adalah ekosistem hidup yang sangat kompleks yang mendukung kehidupan tanaman -> Kehidupan tanaman pada gilirannya mendukung organisme yang lebih tinggi -> Memberi kita sumber makanan, secara langsung atau tidak langsung.
Merawat Bumi berarti merawat hutan, yang merupakan paru-paru planet, memastikan pasokan udara bersih.
Hutan juga terkait erat dengan proses pembentukan hujan dan siklus air, yang memainkan peran kunci dalam memastikan pasokan air bersih. Itu berarti merawat sungai, yang merupakan urat nadi planet, mengedarkan air yang menjadi sandaran semua kehidupan.