Etika Permaculture Fair Share – Limit The Population & Consumption

Etika Permaculture Fair Share – Limit The Population & Consumption

Arti di balik Etika permaculture ketiga menurut Bill Mollison, adalah “dengan mengatur kebutuhan kita sendiri, kita dapat menyisihkan sumber daya untuk memajukan prinsip-prinsip di atas,” mengacu pada dua etika permaculture sebelumnya. Namun, ketika frasa tersebut disingkat menjadi hanya “menetapkan batas populasi dan konsumsi” dapat menyebabkan kesalahpahaman terutama oleh aktifis sosial, yang telah mengangkat kekhawatiran seputar nuansa genosida dan eugenika.

Pada 1980-an, pelopor permaculture Denmark, Tony Andersen, menyebut ulang etika ketiga sebagai ”Pangsa Adil,” dalam upaya untuk mencegah diskusi apa pun tentang nuansa kontroversial ini.

Para ahli ekologi mendefinisikan “daya dukung” sebagai ukuran populasi yang dapat dipertahankan oleh suatu lingkungan selama periode waktu tertentu, dengan mempertimbangkan berbagai sumber daya yang tersedia dalam lingkungan itu. Ketika jumlah sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu spesies = jumlah sumber daya yang tersedia, daya dukung tercapai. Jika populasi terus meningkat dan jumlah sumber daya tidak, alam memperbaiki ketidakseimbangan dengan memastikan bahwa tingkat kematian naik di atas tingkat kelahiran – menjatuhkan populasi kembali di bawah daya dukung.

Ini adalah tantangan yang dihadirkan oleh Etika permaculture ketiga – hidup dalam batas, untuk menjaga populasi global dan penggunaan sumber daya di bawah daya dukung. Bertambahnya populasi mengakibatkan lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk setiap individu.

Namun, masalah terbesar yang dihadapi planet kita bukanlah populasi yang meningkat, melainkan KONSUMSI BERLEBIHAN yang terjadi sehingga mengakibatkan penambahan JEJAK KARBON.

Etika ketiga ini mencoba mengatasi masalah, yaitu menghadapi salah satu bagian paling buruk dari sifat manusia: KESERAKAHAN.

KERAKUSAN inilah yang mendorong manusia untuk MENGUMPULKAN sumber daya dan MENGHABISKAN energi JAUH melebihi apa yang dapat digunakan dan dibutuhkan, bahkan dilain sisi hal itu terjadi ketika ada orang dibelahan dunia lain atau tetangga terdekat yang tengah berjuang untuk menyediakan kebutuhan yang cukup bagi diri mereka sendiri atau keluarga mereka.

Tidak hanya ini salah, melainkan juga hal ini tidak akan dapat bersifat berkelanjutan dalam jangka panjang.