This week we have to build a Goat pen for our four ettawa goat (Kambing Ettawa) and two sheep (Domba Garut). It consist of a big building with a separate room for each other. It have a spesific height so we could easily grab the pee and poo for fertilizer. We build their house with reuse woods.
Setelah sempat berdebat mengenai arah kandang dengan bapak peternak rekanan kami, barulah kami memiliki kesepakatan baik mengenai arah maupun bentuk dari kandang. Kandang harus berbentuk panggung supaya mudah dibersihkan. Pondasi terbuat dari kayu kuat. Lantai dan tembok kami buat dari bilah bambu supaya mudah diganti. Kami membuat lantai dari bambu yang disusun agak renggang supaya kotoran mudah jatuh kebawah dan kami pun membuat alas tampung sehingga pipis dan pupup dapat langsung ditampung untuk kami fermentasikan yang akan kami gunakan untuk pupuk. Hal sesimple ini merupakan salah satu prinsip dari permaculture dimana keseluruhan elemen di alam dapat terintegrasi dengan baik sehingga akan menghasilkan sedikit residu atau bahkan zero waste.
This is our second phase of building goat pen with reuse woods and materials. It’s roofing time, we need to make sure that our goats and sheeps are dry on a rainy season and heat protected.
Seharusnya target hari ini selesai membuat atap dan dinding ruangan serta pemisah kamar… apa mau dikata, sekitar pukul tiga lewat kembali lagi hujan mendera. Tapi akhirnya langsung bisa ditest nih atapnya bocor atau tidak, hasilnya sedikit bocor ditempat yang agak bolong yang akan kami tambal dengan… sesuatu (belum kepikiran sih).
Untuk pondasi sudah kami test dengan bergantian menaiki kandang dan hasilnya okeh banget (memuji diri sendiri). Saat hujan turun kami leyeh-leyeh didalam bangunan kandang dan kepikiran, eh bikin kayak ginian lagi yuk buat kita duduk-duduk ala rumah panggung atau biar bisa dipakai nginap sama volunteer ditengah kebon ahahahaha… well, hope the rain stops before sunset so we could continue finishing it.