Multiple function ini bukan hanya dapat dilakukan di dalam sistem penanaman, melainkan juga dalam design area tanam yang mengkombinasikan antara tanaman serta area tempat tumbuh. Didalam design permaculture, selain kepadatan tanaman di kebun, kita juga harus mengoptimalkan kepadatan lokasi atau area penanamannya. Kuncinya hanya satu, jangan sampai terlihat ada tanah dan bangunan yang botak (tidak tertutup tanaman). Keseluruhan pagar, tembok, tiang serta atap rumah harus dimaksimalkan sebagai tempat penanaman, it is tottaly should look like a “greens house”.
1. Kita dapat menggunakan net atau jaring atau ayaman tali temali sebagai bantuan tanaman untuk dapat merambat di tembok dan pagar bangunan. Pilihlah tanaman perrenial khusus untuk ini, seperti markisa, bunga telang, sirih, binahong. Pastikan kembali ke prinsip permaculture 1. Observasi arah sinar matahari dan angin supaya dapat menempatkan tanaman yang cocok. Misalnya, tanaman markisa dan telang amat cocok di daerah direct full sun. Sedangkan tanaman sirih lebih subur di partial sun dan binahong amat cocok dan subur di daerah teduh (shade grown).
2. Penggunaan tali ijuk di tiang dapat dilakukan sebagai bantuan rambatan untuk tanaman sejenis lada, vanili atau cabai jawa. Warning : model ini amat tidak cocok apabila dirumah memelihara kucing because they will use it as a scratching post. Well, tentu saja ini tidak akan terjadi if you have a very well mannered cat (not for our cats though ahahaha).
3. Design kandang ayam atau unggas dapat dibuat secara bertingkat dan digabung dengan worm composting untuk memaksimalkan tempat (terutama yang memiliki lahan kecil).
4. Daerah tangga juga dapat dioptimalkan bukan hanya untuk tanaman merambat, melainkan juga dapat dibuat sebagai area semai.
5. Jalan masuk di carport kendaraan juga dapat ditambahkan pipa yang dapat digunakan untuk mengalirkan air hujan sehingga kita dapat memanen air tersebut (rain water harvesting).
6. Bagian atap yang kosong dapat dimaksimalkan untuk membuat rooftop garden dengan mendesign dan memilih tanaman agar mendekati ekosistem.
Tapi bagaimana kalau saya tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk membuat permaculture design yang mendekati ekosistem?
Saya tinggal di perkotaan, dengan lahan tersisa sedikit, bisakah mengaplikasikan hal ini?
Lahan saja kami tidak punya, hanya memiliki rooftop, bagaimana cara kami membuat ekosistem?
Sebelum lanjut membaca penjelasannya, mari kita segarkan ingatan kembali ke miskonsepsi mengenai permaculture di permaculture misconception okee ..sudah?. Let’s continue.
Caranya mudah. Baca kembali prinsip permaculture Obtain a yield postingan sebelumnya mengenai stacking function, disana sudah disebutkan mengenai 7 lapisan yang terdapat dihutan pangan/agroforestry yang masing-masing elemen memiliki fungsi amat spesifik untuk membentuk ekosistem.
Nahhh, bagi yang memiliki lahan perkotaan atau urban atau hanya memiliki rooftop atau hanya tinggal di apartemen, trik design jelas berbeda dari lahan luas. Untuk lahan luas kita bahkan dapat menerapkan zoning lengkap, namun bagi yang memiliki lahan kecil jangan juga ikutan berkecil hati. We still could do something about it.
Caranya bagaimana? Caranya berkebalikan dari lahan luas. Di lahan luas, design dan penentuan area tanam dimulai dari zoning dan lapisan agroforestry tertinggi yaitu lapisan 1, 2, 3 hingga kelapisan paling bawah. Untuk kepemilikan lahan kecil, triknya adalah penentuan area tanam dimulai dari lapisan paling bawah dulu, yaitu nomor 7 terlebih dahulu baru naik ke atas secara perlahan ke lapisan 6, 5, 4, 3 hingga ke lapisan paling atas, yaitu lapisan 1 atau pohon besar/canopy. Terhentinya lapisan sesuai dengan luasan lahan atau area yang anda miliki. Bisa saja berhenti di lapisan 4 atau 5 atau 6. Tak mengapa, jangan berkecil hati. Baca kembali part 6 dimana disitu terdapat contoh lahan kecil atau urban yang menggunakan tanaman merambat vertikal sebagai pengganti lapisan 3 keatas yang berfungsi untuk melindungi tanaman hijauan dari terik matahari. So tanaman merambat wajib ditanam untuk pengganti 3 lapisan teratas. Dan wajib memilih jenis tanaman yang memiliki lebih dari 3 fungsi dan edible dari daun, buah, batang dan atau akarnya.
Maka mulailah membuat corat coret design dan menghitung berapa lapisankah yang dapat diterapkan di lahan anda.