Permaculture Approach 2 – Water Conservation. Konservasi Air Dari Kebun

Permaculture Approach 2 – Water Conservation. Konservasi Air Dari Kebun

Bagian terakhir dari upaya konservasi air dapat dilakukan di kebun. Banyak hal remeh yang telah menjadi kebiasaan dikebun tanpa sadar merupakan salah satu cara untuk memboroskan air. Lakukan kebiasaan kecil dibawah ini demi keberlangsungan ketahanan air.

1. Jangan pernah menyiram pada hari-hari berangin dan disiang hari untuk mencegah penguapan yang berlebihan. Hal ini dapat menghabiskan 300 galon air.

2. Siram tanaman diatas pukul 4 atau 5 sore untuk menghindari penguapan, mencegah sunburn pada daun dan penyakit embun.

3. Siramlah tanaman TEPAT dibagian akarnya, bukan bagian daunnya. Hal ini dapat menghemat 300 galon air.

4. Gunakan irigasi tetes yang sudah pernah kami bahas di bab sebelumnya untuk menghemat 80% penggunaan air apabila dibandingkan dengan metode penyiraman menggunakan selang atau irigasi semprot.

5. Jika kita memiliki kolam, gunakan penutup kolam atau tutupi permukaan kolam dengan tanaman air, kami menggunakan cabomba dan bunga teratai di kedua kolam aquaculture kami untuk melakukan fungsi pencegahan penguapan air, hal ini dapat menghemat hingga 1000 galon air setiap bulan.

6. MULCH…MULCH…sering kali kami katakan betapa pentingnya mulsa untuk memperlambat penguapan. Penggunaan mulsa ini dapat menghemat 750-1500 galon air setiap bulan. Mulsa organik dapat berupa dedaunan kering, ranting, sekam bakar, jerami, pupuk kandang kering, kertas atau penggunaan mulsa hidup seperti yang kami gunakan berupa rimbunan kucai atau bawang medan dibawah pohon buah dan penanaman ground cover diseluruh garden beds disela-sela tanaman sayur perrenial dan annual, seperti sambung nyawa, ginseng jawa, pegagan, bayam brazil, semanggi, mint, tarragon, oregano dsb. Penggunaan mulsa dapat diibaratkan sebagai pelembab pada wajah kita. Dia akan mengurangi penguapan dan melembabkan top soil. Saat mulsa terurai, ia menjadi sumber makanan yang sangat baik bagi bakteri dan organisme yang hidup di tanah, meningkatkan kualitas tanah dan mencegah pertumbuhan gulma. Ketika digunakan seiring waktu, mulsa akan merevitalisasi tanah dan mendorong pertumbuhan tanaman yang lebih baik.

7. Rain water harvesting. Selain digunakan untuk mencuci dan menyiram toilet, air ini juga dapat digunakan untuk menyiram tanaman dimusim panas.

8. Penamanan tanaman perrenial dengan komposisi minimal 70% dapat menghemat air dibandingkan menprioritaskan tanaman annual yang tidak dapat menyedot air tanah dikarenakan akarnya yang amat pendek, jadi tanaman annual benar-benar bergantung pada air siraman. Perrenial dengan akar yang dalam memiliki kemampuan untuk menyimpan air dan tidak hanya bertahan dari periode kekeringan, tetapi juga menyediakan air untuk tanaman yang tumbuh di sekitarnya dan memberi sun protection bagi tanaman yang lebih pendek disekelilingnya.

9. Creating microclimate with stacking function. Berkali-kali kami sampaikan, perbedaan besar dari metode permaculture dan organik salah satunya ada di stacking function. Metode ini secara nyata dapat menciptakan microclimate di area tanam. Hal ini amat besar dalam mengurangi intensitas penggunaan air.

10. Gunakan batu alam atau genting alam atau bata sebagai garden bed pohon, menggunakan batu baik untuk menahan air dan menciptakan iklim mikro atau microclimate. Batu berfungsi untuk memerangkap panas dan memantulkannya kembali ke arah tanaman. Batu mampu menghasilkan efek pendinginan yang kemudian memerangkap kelembaban dan menciptakan kondensasi, bertindak sebagai sistem irigasi tetes alami.

11. Apabila lahan amat gersang, kami menyarankan untuk membuat kolam, selain berfungsi  untuk menyimpan air hujan atau persediaan air, keberadaan kolam juga membantu memberikan kelembaban bagi area sekitar. Kami membuat dua buah kolam aquaculture di area belakang kebun yang amat gersang.

Conclusion
Mengelola air sangat penting dalam mendesain dan menjalankan Permaculture. Tidak ada sistem Permaculture yang direncanakan dengan baik kecuali jika terlebih dahulu mempertimbangkan bagaimana menggunakan sumber daya air yang tersedia. Sistem air yang kita bangun menjadi fitur permanen dari landscape dan dasar perencanaan pengembangan lahan permaculture.