Permaculture Approach 2 – Water Management. Membuat Penyimpanan Air

Permaculture Approach 2 – Water Management. Membuat Penyimpanan Air

STORING WATER IN THE SOIL

Tempat termurah dan termudah untuk menyimpan air adalah di dalam tanah. Untuk melakukan ini, kita harus fokus pada dua tujuan :
1. Memperlambat, menyebarkan, dan memasukkan sebanyak-banyaknya curah hujan.
2. Membangun bahan organik tanah, karena kunci kapasitas tanah untuk menampung air adalah bahan organik. Bahan organik bertindak sebagai spons dan menyerap air yang perlahan – lahan bergerak melintasi landscape. Jadi sangat penting bahwa, jika kita ingin menyimpan lebih banyak air di tanah, kita harus memiliki lapisan tanah yang kaya akan bahan organik. Penelitian menunjukkan bahwa tanah dengan bahan organik hanya 2% dapat mengurangi irigasi yang dibutuhkan sebesar 75% bila dibandingkan dengan tanah miskin yang memiliki bahan organik kurang dari 1%.

SWALES
Strategi untuk menyimpan air di tanah adalah dengan menggunakan swales/sengkedan. Sengkedan dapat berupa parit dangkal sedalam satu kaki atau lebih. Selama hujan berlangsung, begitu tanah tidak bisa lagi menyerap hujan yang turun, aliran darat terjadi, air itu disadap oleh sengkedan, menyebar dan perlahan meresap ke dalam tanah. Air yang tersimpan menciptakan reservoir bawah tanah yang membantu pertumbuhan tanaman untuk puluhan kaki di bawah sengkedan. Yang paling penting, juga adalah sistem penanaman pohon yang memiliki akar yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air tanah seperti pohon beringin dan pohon kemiri dengan penanaman rumput vertiver disela-selanya. Secara umum, sengkedan paling tepat untuk lereng 5% atau kurang. Ukuran DAS, iklim, jenis tanah, dan penggunaan lahan menentukan berapa banyak air yang mengalir dari tanah dan menjadi sengkedan. Daerah aliran sungai kecil, tanah berpasir, dan daerah berhutan tidak akan menghasilkan banyak limpasan. Sebaliknya, daerah aliran sungai besar, dan tanah dengan tanah liat dan lempung, menumpahkan lebih banyak air. Iklim lokasi juga berperan, karena beberapa daerah lebih mungkin mengalami badai hebat dengan lebih banyak limpasan.

Permaculture Approach 2 – Water Management. Membuat Penyimpanan Air

BANANA CIRCLE
Salah satu cara menyimpan air adalah dengan membuat Banana Circle. Banana circle ini selain merupakan cara lazy gardener seperti kami dalam membuat kompos (tidak perlu mengaduk) dapat digunakan untuk menangkap air limbah atau air kotor atau grey water yang berasal dari wastafel dan kamar mandi serta limbah urin. Cara kerja banana circle adalah air mengalir kedalam lubang lalu berkumpul dan diserap ke sisi cekungan, mengairi tanaman. Nutrisi dari air limbah akan diambil oleh tanaman didalam banana circle serta dipecah oleh mikroorganisme yang aktif di tumpukan kompos serta perakaran pisang. Menggunakan banana circle, adalah cara terbaik untuk menangani residu sabun, deterjen dan minyak yang banyak ditemukan dalam air limbah.

Di kebun permaculture, kami menggunakan banana circle untuk beberapa fungsi, yaitu :
1. Tempat menumpukkan ranting dan dedaunan kering, bahan kompos ini tidak perlu dibolak balik, karena mikroorganisme aktif pada akar pisang akan mampu membreakdown dedaunan dan ranting secara cepat.
2. Sebagai grey water reuse. Kami mengalirkan air dari wastafel dan kamar mandi, sehingga air limbah cucian piring dan cucian baju serta kamar mandi (bukan toilet) semua dialirkan kesini. Air limbah tersebut akan diolah oleh perakaran pohon pisang dan mikroorganisme aktif yang berfungsi sebagai penyaring. Dari situ, air yang telah disaring akan menyebar perlahan kesegala penjuru kebun. Itulah sebabnya kami membuat banana circle di area kebun yang paling jauh dari jangkauan air dan paling panas serta kering. Dengan adanya banana circle ini, kami tidak pernah menyiram area kebun bagian belakang sama sekali.
3. Sebagai kamar mandi outdoor (bukan toilet) di sepanjang musim panas, seperti yang sudah sering kami jelaskan berkali-kali bahwa kami tinggal diatas perbukitan yang merupakan daerah yang sulit air, jadi kami mengambil semua kebijaksanaan dalam pengelolaan air dengan tidak membuang air sama sekali, kami mengolah semua air limbah, bahkan sampai ke hal paling remeh. Dengan berfungsinya banana circle menjadi kamar mandi ini, kami sama sekali tidak perlu membuang air untuk menyiram kebun bagian belakang.

Permaculture Approach 2 – Water Management. Membuat Penyimpanan Air

STORING WATER ON THE SURFACE

Oke, setelah kita selesai menyimpan air di dalam tanah, mari kita beralih ke beberapa opsi untuk menyimpan air di permukaan.

WATER TANK
Jika kita hanya perlu menyimpan air untuk kebutuhan rumah tangga dan kebun kecil di urban atau perkotaan, maka tangki penyimpan air berpotensi menjadi pilihan yang lebih murah dan lebih baik. Kita dapat memperoleh tangki air dari berbagai bahan dan kapasitas. Triknya adalah memilih warna tangki air yang gelap untuk menghindari kecepatan pertumbuhan lumut.

Permaculture Approach 2 – Water Management. Membuat Penyimpanan Air

WATER POND
Apabila kita memiliki lahan yang cukup luas, maka penyimpanan air yang paling tepat untuk kebutuhan kebun selain di tangki adalah kolam. Kolam merupakan aset yang sangat besar untuk dimiliki, kita dapat menggunakannya untuk berbagai tujuan sekaligus, seperti penyimpanan air, budidaya ikan, penanaman sayur yang memerlukan banyak air (selada air, genjer, tespong dsb) bahkan untuk mempercantik kebun.

Permaculture Approach 2 – Water Management. Membuat Penyimpanan Air

Saat membangun kolam, yang ingin kita pastikan adalah melakukan investasi minimal dalam waktu dan pekerjaan tanah untuk jumlah penyimpanan maksimal. Jenis dan dimensi kolam juga akan bergantung pada iklim dan jumlah rata-rata kehilangan penguapan. Di zona semi-kering dan kering, jumlah penguapan akan cukup signifikan dibandingkan dengan iklim dingin. Kolam di zona yang lebih panas harus dalam untuk mengatasi kerugian penguapan tahunan. Aturan pertama untuk bekerja dengan air adalah menjaganya tetap pada tempatnya yang memiliki potensi tertinggi di lanskap. Jadi, kita akan mulai dari lokasi di atas bukit dan menuruni bukit.

Metode pembuatan kolam tergantung dari kondisi tanah. Untuk tanah liat tidak akan menjadi masalah karena tanah liat dapat dibuat menjadi kolam atau sering disebut empang yang memiliki daya tahan tinggi dalam menahan air.

Sedangkan untuk tanah di bagian pegunungan atau pantai berpasir harus membuat kolam dengan menggunakan bahan semen dan pasir, biasanya bagian bawah dilapisi liner tebal untuk membantu menahan air dan menghindari adanya kebocoran dari lapisan bawah kolam. Selain memiliki tanki air kami juga membuat satu buah kolam kecil dan dua buah kolam aquaculture.

AQUACULTURE
Aquaculture merupakan kolam serbaguna yang kami buat dikebun. Sebagaimana fungsi dari banana circle, aquaculture kami juga memiliki fungsi yang mirip, yaitu sebagai tempat penampungan air limbah atau limbah air kotor atau grey water yang berasal dari wastafel serta kamar mandi, yang berisi aliran air cucian piring serta cucian baju serta air kamar mandi (bukan toilet).

Permaculture Approach 2 – Water Management. Membuat Penyimpanan Air
Permaculture Approach 2 – Water Management. Membuat Penyimpanan Air

Namun sebagaimana fungsi dari banana circle kami yang unik, aquaculture kami juga memiliki beberapa fungsi sampingan lainnya, diantaranya :

1. Sebagai tempat Grey water reuse. Kami mengalirkan air dari wastafel dan kamar mandi, sehingga air limbah cucian piring, cucian baju dan air kamar mandi (bukan toilet) semua dialirkan kesini. Air limbah tersebut akan disaring oleh reedbeds dan diolah oleh perakaran beberapa tanaman air yang memiliki beragam fungsi (nanti akan kami bahas lebih lengkap dipostingan terpisah). Dari reedbeds air limbah yang telah disaring akan mengalir kekolam pertama dan disaring oleh perakaran tanaman air kolam pertama, kemudian aliran itu akan mengalir terus ke penyaringan atau reedbeds yang kedua, dan menuju kolam kedua. Di kolam kedua, air yang mengalir sudah melalui proses penyaringan dari reedbeds pertama dan kedua serta diolah oleh perakaran beberapa tanaman air, sehingga hasilnya air tersebut sudah layak untuk direuse, baik untuk menyiram tanaman ataupun memelihara ikan.
2. Sebagai tempat budidaya ikan. Aquaculture kami memiliki dua buah kolam yang dihubungkan dengan reedbeds kedua, kolam pertama yang berisi air dari penyaringan pertama kami isi dengan ikan lele karena ikan lele jauh lebih tahan terhadap air dengan kondisi yang lebih kotor, sedangkan kolam kedua kami isi dengan ikan nila karena air dikolam kedua ini jauh lebih bersih dibandingkan kolam pertama.
3. Sebagai tempat habitat hewan air lainya seperti kecebong, katak dan kodok serta beberapa jenis burung air atau bahkan burung biasa yang sering mampir untuk sekedar melepas dahaga dikolam kami.
4. Sebagai tempat mandi dan minum kawanan unggas kami, yaitu kawanan entog, bebek serta soang.
5. Tempat menanam genjer, selada air dan tespong.

Permaculture Approach 2 – Water Management. Membuat Penyimpanan Air