Permaculture Approach 2 – Water Management. Observasi Dan Analisa Air

Permaculture Approach 2 – Water Management. Observasi Dan Analisa Air

Isu pertama adalah berapa jumlah kebutuhan air yang diperlukan dan apa saja sumber mata air yang terdapat di area?

1) Your goals and context. Berapa banyak perkiraan kebutuhan air dan bagaimana rencana penggunaan air yang berhasil disimpan atau dipanen? Kita harus benar-benar memiliki gambaran yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai dengan sistem pengairan yang diinginkan, karena harus menghitung ukuran penyimpanan, budget dan pendekatan sistem.

Pertama, coba bayangkan rencana penggunaan air : apakah hanya untuk kebutuhan rumah tangga, ternak, irigasi, cadangan dan perlindungan dari kebakaran atau rekreasi? Dengan berhasil menjawab ini, kita dapat membuat estimasi perkiraan kebutuhan air harian dan secara realistis menghitung budget serta space yang dibutuhkan. Hal-hal ini bertujuan untuk mengeliminasi kebutuhan yang kurang penting serta memprioritaskan tujuan bedasarkan realita yang ada.

2) Identify the sources of water. Apabila kita sudah memiliki rencana, selanjutnya kita harus memetakan sumber air terdekat dan terjangkau di area. Jadi, pertanyaan pertama yang harus kita tanyakan adalah :

Berapa banyak curah hujan yang bisa kita dapatkan dalam tahun ini? Bagaimana curah hujan di distribusikan sepanjang tahun? Apakah hanya terdapat dalam musim hujan atau terdistribusikan secara merata sepanjang tahun? Kita juga harus membedakan aliran air di seluruh area, apakah ada sungai atau harus mengebor sumur

3) Watershed. Determining your place in the hydrologic cycle and your site’s watershed. Oke, jadi setelah kita memiliki hitungan tentang curah hujan dan sumber air lain yang tersedia, kita dapat mulai dengan menganalisis daerah aliran sungai dan menentukan tempat dari siklus hidrologi. Misalnya, jika kita memiliki area tanam di bukit, kita akan memiliki aliran air yang kecil, jika kita memiliki area tanam di dataran rendah kemungkinan ada banyak air. Untuk ini, kita harus dapat mengenali kontur untuk definisi punggungan, pelana, dan lembah/selokan. Ini penting untuk perhitungan tangkapan yang efektif.