Permaculture Design System 3 – Menentukan Kebutuhan Landscape

Permaculture Design System 3 – Menentukan Kebutuhan Landscape
Permaculture Design System 3 – Menentukan Kebutuhan Landscape
Permaculture Design System 3 – Menentukan Kebutuhan Landscape

Baca kembali analisa anda dari hasil prinsip 1. Observe and interact. Bagaimanakah bentuk landscape area lahan anda?

A. Merupakan lahan datar?
B. Merupakan lahan bertebing di satu sisi?
C. Berdekatan dengan lahan pertanian konvensional milik orang lain yang berbentuk terasering?
D. Berbatasan dengan sungai besar?

Apabila jawabannya A berati anda aman.

Apabila jawabannya adalah B, C, D (terutama yang lahannya gundul) maka anda akan memiliki satu hambatan, yaitu erosi. Hal ini harus segera diatasi.

How to :
1. Apabila tebingnya terlalu curam, maka harus dibuat terasering dengan max ketinggian setiap terasering 5 meter.

2. Tanam pepohonan yang memiliki akar kuat, panjang dan mampu mengikat tanah dengan optimal (namun produktif) seperti asam jawa, cempedak, sukun, mimba, kemiri, nangka, jambu mete, damar, kayu manis, kenanga, durian, lengkeng, eucaliptus, lamtoro, lamtoro, mangga, rambutan, jengkol, petai dan alpukat.

3. Tanami diantaranya dengan rumput vetiver.

4. Beri mulsa agar bisa menahan laju air.

Pemilihan jenis tanaman diatas memperhitungkan dari sisi tajuk, keakaran dan evapotranspirasi.
– Tajuk dalam sangat membantu mengurangi jumlah air hujan yang sampai ke permukaan tanah.
– Evapotranspirasi berperan mengurangi kejenuhan air tanah agar tidak terjadi akumulasi air di lapisan impermeable (bahan gelincir).
– Perakaran yang dalam dan berserabut banyak akan mampu mencengkeram tanah sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya pergerakan tanah.