Permaculture bukanlah ilmu baru yang didatangkan dari luar negeri, eventhough beberapa ahli terkenal yang mempopulerkan berasal dari luar negeri. Permaculture merupakan kebudayaan dan kekayaan adat istiadat nenek moyang kita sejak zaman dahulu kala sebelum terjadinya revolusi hijau yang menitikberatkan kepada monokultur.
Tidak percaya? Silahkan berkelilinglah keseluruh penjuru negeri dan datangi desa adat serta kampung terpencil, perhatikan cara mereka menghargai kehidupan. Analisa pola macam apa yang mereka terapkan dalam kehidupan keseharian. Saya berani jamin, anda akan menemukan 3 etika dan 12 prinsip permaculture disana. Bijaksana dalam mengkonsumsi air, bahan makanan serta kebutuhan lainnya merupakan kunci utama dari permaculture. Permaculture bukanlah ilmu yang rumit, melainkan ilmu yang amat sederhana which will brings your inner peace and natural happiness alongside your daily routine.
Ketahanan pangan yang begitu rumit dijabarkan oleh pemerintah, sudah dilaksanakan secara arif oleh desa adat tersebut, bagaimana mereka secara bijaksana menyimpan dan menjaga benih heirloom, memperbanyak tanaman sayur perrenial dan self polinating serta menggunakan hingga titik terendah setiap bagian bahan makanan (produce no waste). Ini adalah benih heirloom jagung pulut kami yang sebagian kami simpan untuk musim tanam berikutnya serta slide 6-7 merupakan panenan daun ginseng jawa serta batang tua yang akan kami stek di garden bed tambahan. Oh ya, batang jagungnya semanis batang tebu loh, cocok dinikmati disiang terik ini.